Diposkan : August 20, 2018
Pada hari minggu malam tanggal 19-Agustus-2018 Pukul 22:56 waktu setempat, kembali terjadi Gempa Tektonik dengan skala magnitudo 7.0 SR(BMKG), kemudian direvisi mejadi sebesar 6.9 SR. Gempa M6.9 terjadi beberapa jam setelah setelah kejadian gempa M6.3 di wilayah Lomboh Timur. Dengan rentetan kejadian gempabumi beberapa waktu yang berdekatan, dapat disimpulkan bahwa kejadian gempa tersebut memiliki keterkaitan yang erat. Zona rekahan batuan yang ditimbulkan masih terjadi pada satu sistem Sesar Naik Flores (Flores Thrust Fault).
Dengan memperhatikan karakter sumber mekanisme gempa, lokasi dan kedalaman serta rentang waktu yang berdekatan antara gempa M7.0 (05082018) dan M6.9 (19082018) , aktivitas kedua gempabumi semacam ini disebut sebagai "Multi Gempa" (Multiplet Earthquakes). Berdasarkan informasi BMKG, "Gempabumi Baru" ini sejak tadi malam hingga saat ini pukul 7.00 WIB sudah membangkitkan 88 kali gempa susulan (aftershocks), 8 gempa susulan diantaranya memiliki kekuatan signifikan dan dirasakan guncangannya oleh masyarakat.
Wilayah yang paling berdampak kerugian atas gempa tersebut meliputi Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kota Mataram. Berdasarkan simulasi Maipark Catastrophe Modelling kerugian ekonomi (kerusakan rumah tinggal) diestimasi sebesar +300-700 Milyar Rupiah. Untuk data eksposur asuransi di kabupaten yang terdampak sebesar 4.1 Triliun rupiah, estimasi kerugian asuransi melalui modelling untuk gempa tersebut sebesar +10-100 Milyar Rupiah. MAIPARK masih memantau perkembangan dan laporan resmi dari BNPB mengenai dampak kerusakan akibat gempa tersebut.