Dimana gunung api terjadi?
Gunung api sebagai jendela bumi merupakan tempat menerobosnya magma, gas, dan fluida dari inti bumi ke permukaan bumi sebagai akibat proses konveksi dan konduksi.
“Saya yakin Tuhan tidak bermain dadu” ~ Alberth Einsten
Penggalan kalimat diatas merupakan pemikiran bahwa proses terbentuknya gunung api merupakan proses yang norandom, tanpa kebetulan dan tanpa alasan. Sebagai akibat proses tektonik, gunung api terbentuk pada batas lempeng convergent (Daerah Zona Subduksi), batas lempeng divergent (Mid Ocean Ridge) dan zona intraplate Oceanic atau Continental.
Apa beda hotspot dengan gunung api?
Kerak bumi yang terdiri dari beberapa lempeng yang saling berinteraksi menyebabkan proses pelebaran lantai samudera dan proses penunjaman di daerah palung laut. Material kerak samudra yang banyak mengandung air menunjam dibawah lempeng benua pada kedalaman 150-200 km terjadilah diferensiasi material akibat suhu pada kedalaman tersebut yang sangat tinggi.Proses diferensiasi material tersebutterjadilah magma yang bersifat basaltic.Aktivitas keluarnya magma dari dalam bumi ke permukaan bumi akibat tingginya suhu dan tekanan magma sendiri. Sifat fisis yang lebih ringan dibandingankan dengan batuan sekitar, serta kandungan gas dalam magma tersebut mendorong magma tersebut melalui rekahan-rekahan batuan sekitar.
Hotspot merupakan proses vulkanisme yang anomaly, dimana terjadi ditengah benua (Yellowstone) dan samudra (Hawaii), bukan akibat proses interaksi antar lempeng. Asal hotspot pada umumnya dihubungkan dengan teori intraplate volcanisme oleh plate tectonic proses, atau oleh teori mantle plumes yang sedang berkembang.
Hot spot adalah titik di permukaan bumi tempat keluarnya magma yang berasal dari material mantel yang bergerak ke atas. Hotspot dianggap merupakan titik yang posisinya tetap di permukaan bumi.