Beberapa kejadian gempa yang mengguncang Kota Jakarta beberapa saat yang lalu (M 6.4, 2018; M 7.4, 2019; M 5.4, 2020, BMKG), telah menimbulkan dampak kesadaran terhadap risiko gempa di Jakarta secara lebih luas.
Sesar Baribis sebagai salah satu sesar aktif di wilayah Jawa Barat terindikasi menerus ke selatan DKI Jakarta (Simandjutak dan Barber, 1996), namun bukti keaktifan dari sesar Baribis ini masih minim informasi.
Jalur sesar Baribis di sepanjang wilayah Jawa Barat memiliki implikasi penting bagi bahaya bencana alam yang akan sangat terdampak jika terjadi gempabumi, sehingga studi pengamatan gempabumi mikro diharapkan dapat menjelaskan mengenai keaktifan sumber gempa di bawah Jakarta dan sekitarnya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari instrumen borehole seismometer yang didanai oleh PT Reasuransi MAIPARK Indonesia.